Hi bu ebu & calon ebu yang paling ciamik sejagad raya,
ini bukan mau bahas lagu "Andai Dia Tahu" nya Kahitna lho ya, nanti sis sis, bu ebu atau calon ebu malah baper terus termehek mehek :D
kali ini sy mau post ga penting tentang bagiamana kalimat singkat "Wah, enaknya" dan "Andai dia tahu" bisa bersinergi, berkolerasi dan berkolaborasi, yg niscaya menambah rasa toleransi, persaudaran, menjalin persatuan dan kesatuan bu ebu, calon ebu & sista sekalian, merdeka dari rasa iri dengki & deru debu, bersatu kita teguh, bercerai jangan ya bu. Karena ini tentang profesi bu ebu beranak (bukan prosesnya, tapi yg memiliki anak maksudnya) yg sedang hype.
Beberapa kali sy baca tulisan2 tentang profesi bu ebu yg beranak, baik bu ebu pekerja, bu ebu rumah tangga, bu ebu freelancer, & bu ebu lainnya. Eits, bukan berarti sis sista, pak bapak, mas emas juga ga boleh baca ya, PERCAYALAH!!! jika diresapi dengan baik, postingan ala kadarnya ini bisa menambah toleransi sesama manusia!
Mari mencoba melatih rasa toleransi dengan kalimat2 di bawah, yg mungkin, sering mampir ke telinga bu ebu, calon ebu, sis sista, mak emak: (yang mengalami jangan baper ya! :D )
1. "Wah, enaknya masih bisa pacaran terus, kalau sudah punya anak, susah mau berduaan kayak pacaran."
"Andai dia tahu, kami sudah menanti nanti untuk punya anak tapi belum dikasih"
2. "Wah, enaknya udah ga kerja bisa ngurus anak sendiri, ibu rumah tangga aja ya sekarang?"
"Andai dia tahu, kami, ibu rumah tangga, kalau cuma gerakan 1000 langkah yg ada di susu kalsium anle*ne, bu ebu yg mengurus rumah dan anak udah katam sekatam katamnya, apalagi kalau rumahnya udah segede alun2. Kerjaannya memang itu2 aja, tapi itu2 aja yg ga pernah berhenti. Bu ebu yg bekerja di luar rumah bisa dapat hiburan ketemu temen2, bu ebu RT? ketemunya cucian, pup anak, pel2an, kompor & antek2nya. And again, ga semua perempuan langsung ahli dalam alih profesi sebagai ibu rumah tangga & ikhlas meninggalkan segala kebebasan finansial that they earned before having babies/kids."
3. "Wah, enaknya bisa kerja kantoran ga capek2 ngurus rumah & anak, di rumah anak diurus siapa? Eyangnya? Baby sitter? ART?
nah, kalau ini ada beberapa respon tergantung si anak diurus siapa, yuks ceki ceki
4. "Wah, enaknya bisa kerja dari rumah, bisa disambi ngurus rumah sama anak ya."
"Andai dia tahu, kaki yg ga berhenti melangkah, tangan yg ga berhenti gerak, mulut yg ga berhenti ngomong, otak yg ga berhenti berpikir"
Kebetulan sy ini tukang ketik freelancer, kerjanya di rumah, dulu ya mikirnya "wah bisa disambi ngurus anak & rumah". Kenyataannya, aduhai bu ebu. Ketika ngurus rumah, mikirin anak minta ditemenin, plus kerjaan yg tidak sempat dijamah. Ketika ngurus anak, kepikiran cucian yg belum sempat dijemur sedangkan matahari mulai sembunyi malu2, plus masih dengan kerjaan yg belum juga dijamah, padahal deadline dalam hitungan jam. Ketika semua sudah dibereskan, eh teler bu, lupa belum makan dari pagi (urusan mandi, mari kita lupakan sejenak :D ). Ketika mau istirahat, eh anak udah bangun dari tidurnya :D ealah curhat, huahahah, ga kok bu ebu, cuma pembelaan pribadi aja huahahaha
5. "Wah, enaknya jadi pengusaha/wiraswasta, bisa atur kerjaan sendiri, bisa urus rumah & anak juga."
"Andai dia tahu, mikirin usaha & karyawan itu ga gampang, mau ditambah kalau urus anak & rumah sendiri??? alamaaakkkk"
kalau ini sih sy ga gitu ngerti bu ebu, wiraswasta masih sebatas angan2 sih bu :D tapi sy yakin ga gampang pastinya, walaupun bukan sesuatu yg mustahil hihi
Eniweeeiii, apapun komentar orang lain tentang "Wah, enaknya" hidup kita, diaminin aja bu ebu, ingat, rumput kita jauh lebih hijau dari rumput tetangga, jangan kebalik ya!
Yang jelas, bisa dijadikan ajang toleransi, terkadang, ebu ebu yg terlihat kece aduhai badai, sudah mengalami hari "Andai dia tahu" yang melelahkan, kadang juga bu ebu yg lusuh (semacam sy) memang tidak sempat mandi huahahaha
Pak bapak, klo lihat istrinya emosi jiwa, disayang aja, digombalin aja, kadang kami kaum ebu ebu hanya butuh dirayu, dimanis2in, & tentu saja dibelikan makanan enak hihihi
Semoga post ga penting ini bisa diambil hikmahnya, sekian & terima kasih bu ebu, pak bapak, sis sista, mas emas :D
Salam mari berbahagia biar awet mudaaa!!!
ini bukan mau bahas lagu "Andai Dia Tahu" nya Kahitna lho ya, nanti sis sis, bu ebu atau calon ebu malah baper terus termehek mehek :D
kali ini sy mau post ga penting tentang bagiamana kalimat singkat "Wah, enaknya" dan "Andai dia tahu" bisa bersinergi, berkolerasi dan berkolaborasi, yg niscaya menambah rasa toleransi, persaudaran, menjalin persatuan dan kesatuan bu ebu, calon ebu & sista sekalian, merdeka dari rasa iri dengki & deru debu, bersatu kita teguh, bercerai jangan ya bu. Karena ini tentang profesi bu ebu beranak (bukan prosesnya, tapi yg memiliki anak maksudnya) yg sedang hype.
Beberapa kali sy baca tulisan2 tentang profesi bu ebu yg beranak, baik bu ebu pekerja, bu ebu rumah tangga, bu ebu freelancer, & bu ebu lainnya. Eits, bukan berarti sis sista, pak bapak, mas emas juga ga boleh baca ya, PERCAYALAH!!! jika diresapi dengan baik, postingan ala kadarnya ini bisa menambah toleransi sesama manusia!
Mari mencoba melatih rasa toleransi dengan kalimat2 di bawah, yg mungkin, sering mampir ke telinga bu ebu, calon ebu, sis sista, mak emak: (yang mengalami jangan baper ya! :D )
1. "Wah, enaknya masih bisa pacaran terus, kalau sudah punya anak, susah mau berduaan kayak pacaran."
"Andai dia tahu, kami sudah menanti nanti untuk punya anak tapi belum dikasih"
2. "Wah, enaknya udah ga kerja bisa ngurus anak sendiri, ibu rumah tangga aja ya sekarang?"
"Andai dia tahu, kami, ibu rumah tangga, kalau cuma gerakan 1000 langkah yg ada di susu kalsium anle*ne, bu ebu yg mengurus rumah dan anak udah katam sekatam katamnya, apalagi kalau rumahnya udah segede alun2. Kerjaannya memang itu2 aja, tapi itu2 aja yg ga pernah berhenti. Bu ebu yg bekerja di luar rumah bisa dapat hiburan ketemu temen2, bu ebu RT? ketemunya cucian, pup anak, pel2an, kompor & antek2nya. And again, ga semua perempuan langsung ahli dalam alih profesi sebagai ibu rumah tangga & ikhlas meninggalkan segala kebebasan finansial that they earned before having babies/kids."
3. "Wah, enaknya bisa kerja kantoran ga capek2 ngurus rumah & anak, di rumah anak diurus siapa? Eyangnya? Baby sitter? ART?
nah, kalau ini ada beberapa respon tergantung si anak diurus siapa, yuks ceki ceki
- Anak diurus eyangnya: "Andai dia tahu, kami, mengurus anak ditemani sang eyangs (mungkin) tidak sebebas mengurus sendiri, banyak aturan, harus begini, harus begitu, kalau tidak dipatuhi nanti begini begitu lho (wah ini ngasih tahu apa nakut2in??)" :D but that's the fact, beberapa kasus memang menjadi tidak bebas dalam pola asuh anak.
- Anak diurus baby sitter: "Andai dia tahu, kami juga dilema, harus hati2 memilih baby sitter, kasus2 mengerikan di luar sana yg membuat kami khawatir ketika anak ditinggal di rumah. Kasus kriminal ke anak lah, kesehatan anak lah, jaman sekarang ada ada aja lho penyakit2nya. Juga, kalau baby sitternya terlalu bagus, nanti anak2 lebih lengket ke baby sitter."
- Anak diurus ART: "Andai dia tahu, ga semua ART bisa ngurus anak dg baik. Di kantor, kami juga kepikiran, anak terurus ga ya? rumah bersih ga ya? lingkungan bermain anak dibersihin ga ya? makanan/minuman/benda2 yg masuk mulut anak bersih ga ya?" (belum lagi kasus2 serem yg bisa terjadi pada anak, yg sudah sy mention di point sebelumnya, itu bikin deg2an bu ebu, harus kuat hati & ekstra selektif)
4. "Wah, enaknya bisa kerja dari rumah, bisa disambi ngurus rumah sama anak ya."
"Andai dia tahu, kaki yg ga berhenti melangkah, tangan yg ga berhenti gerak, mulut yg ga berhenti ngomong, otak yg ga berhenti berpikir"
Kebetulan sy ini tukang ketik freelancer, kerjanya di rumah, dulu ya mikirnya "wah bisa disambi ngurus anak & rumah". Kenyataannya, aduhai bu ebu. Ketika ngurus rumah, mikirin anak minta ditemenin, plus kerjaan yg tidak sempat dijamah. Ketika ngurus anak, kepikiran cucian yg belum sempat dijemur sedangkan matahari mulai sembunyi malu2, plus masih dengan kerjaan yg belum juga dijamah, padahal deadline dalam hitungan jam. Ketika semua sudah dibereskan, eh teler bu, lupa belum makan dari pagi (urusan mandi, mari kita lupakan sejenak :D ). Ketika mau istirahat, eh anak udah bangun dari tidurnya :D ealah curhat, huahahah, ga kok bu ebu, cuma pembelaan pribadi aja huahahaha
5. "Wah, enaknya jadi pengusaha/wiraswasta, bisa atur kerjaan sendiri, bisa urus rumah & anak juga."
"Andai dia tahu, mikirin usaha & karyawan itu ga gampang, mau ditambah kalau urus anak & rumah sendiri??? alamaaakkkk"
kalau ini sih sy ga gitu ngerti bu ebu, wiraswasta masih sebatas angan2 sih bu :D tapi sy yakin ga gampang pastinya, walaupun bukan sesuatu yg mustahil hihi
Eniweeeiii, apapun komentar orang lain tentang "Wah, enaknya" hidup kita, diaminin aja bu ebu, ingat, rumput kita jauh lebih hijau dari rumput tetangga, jangan kebalik ya!
Yang jelas, bisa dijadikan ajang toleransi, terkadang, ebu ebu yg terlihat kece aduhai badai, sudah mengalami hari "Andai dia tahu" yang melelahkan, kadang juga bu ebu yg lusuh (semacam sy) memang tidak sempat mandi huahahaha
Pak bapak, klo lihat istrinya emosi jiwa, disayang aja, digombalin aja, kadang kami kaum ebu ebu hanya butuh dirayu, dimanis2in, & tentu saja dibelikan makanan enak hihihi
Semoga post ga penting ini bisa diambil hikmahnya, sekian & terima kasih bu ebu, pak bapak, sis sista, mas emas :D
Salam mari berbahagia biar awet mudaaa!!!